Cerita ini di ambil dari Majalah Fortune, Judulnya: Young and pretty lady wishes to marry a rich guy. ------ Seorang wanita memposting sebuah pertanyaan melalui sebuah forum terkenal dengan bertanya: "Apakah yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?" Saya akan jujur dengan apa yang aku katakan. Usia saya 25 tahun. Saya sangat cantik, bergaya dan memiliki selera yang tinggi. Saya berharap menikah dengan pria kaya dengan penghasilan pertahun $500 ribu (+/-Rp.5,5M) atau lebih. Anda mungkin akan berkata kalau saya termasuk perempuan materialistis, tapi kelompok penghasilan s.d $ 1 juta pun masih termasuk kelas menengah di New York. Permintaan saya tidak setinggi itu. Adakah pria di forum ini yang berpenghasilan $ 500 ribu per tahun? Apakah Anda semua telah menikah? Saya ingin bertanya apa yang harus aku lakukan untuk dapat menikah dengan orang2 seperti Anda? Di antara pria yang telah berpacaran denganku, yang terkaya hanya berpenghasilan $ 250 ribu dan
Sudah membaca buku kisah "Ainun dan Habibie" atau bahkan sudah menonton filmnya? Mungkin kebanyakan anda lebih tertarik dan tersentuh dengan kisah romantis kesetiaan sepasang suami istri, namun justru yang saya rasakan di sepanjang tulisan dalam buku dan film, adalah sebuah pertunjukan "peperangan" dari seorang anak bangsa kepada kebijakan pemerintahnya yang tidak berdaulat dan "tamparan" bagi budaya bangsanya yang tidak mandiri di atas tanah airnya sendiri. Pada paruh tahun 80an akhir, sosok Habibie menjelma menjadi idola dan simbol sosok intelektual yang shalih. Seorang intelektual yang mumpuni diakui dunia barat, yang secara material sudah kaya karena royalti dari rancangan sayap pesawat terbang yang terus mengalir seumur hidup, dan digambarkan sebagai sosok yang taat dan rajin beribadah, bahkan tidak pernah meninggalkan puasa sunnah hari Senin dan Kamis. Pada masanya bahkan masih sampai kini, sosok ini menjadi model bagi banyak sekolah dan lembaga p